[REVIEW] Creed II (2018)


He's just a man... be more a man than him. - Rocky Balboa
wahai Movie mania.. udah lama tak jumpa, kembali bersama saya host ter-kece, ter-solid, ter-keren, ter-absurb. . .  ttuuuttttttt... 



Asshiap... kali saya akan membahas salah satu Film garapan Prajurit Veteran yang sudah lama pensiun dari dunia peperangan, Sylvester Stallone.

Creed II yang di bintangi oleh Michael B. Jordan a.k.a Erik "Killmonger" Stevens yang tak lain adalah keponakan dari Raja Wakanda T'Challa, yang mungkin setelah kalah melawan Black Panther ia langsung memutuskan untuk menjadi seorang Petinju yang dilatih langsung oleh Rocky Balboa (Sylvester Stallone) ..

Sinopsis
Creed II menceritakan kembali seorang petinju yang bernama Adonis Creed yang mendapatkan sebuah keuntungan tersendiri dari seorang Rocky Balboa yang melatihnya untuk bisa menjadi dirinya sendiri. Gambaran ini sudah terjadi pada kehidupan sebelumnya saat ia meminta Rocky untuk menjadi pelatihnya.

ditengah kehidupan yang penuh dengan kesenangan dan dunia gemerlap Creed kembali dihantui masa lalu yang menjadikan hidupnya pelan-pelan berantakan, hingga ada perpecahan kecil antara Creed dengan keluarganya.

ada perbedaan pendapat antara Rocky dan Creed, yang disebabkan oleh Ivan Drago seorang petinju yang meninggalkan luka lama bagi Creed (mirip mantan, yang udah pergi tapi ninggalin kenangan.. bgst) luka yang seharusnya menjadi energi positif untuk Creed. Namun, dengan adanya kenangan luka itu menjadikan harga mahal yang harus dibayar oleh Creed untuk hal ini. bisakah ia menyembuhkan luka yang ditinggalkan oleh mantan tersebut?


Review
Dari materi karya Ryan Coogler menjadikan film Creed (2015) bekerja dengan sangat baik karena menceritakan kisah lama tapi dengan cara yang baru, selalu tepat dalam menampilkan sosok Creed sedang berada masa jaya hingga di masa suram, sehingga kita menjadi peduli kepada pengadeganan tokoh pada Creed edisi pertama. Dengan cara yang sama pula sang sutradara Steven Caple Jr. tampaknya berusaha untuk membawa memori itu ke Creed II, film ini berusaha keras untuk sesuai dengan pendahulunya sehingga berakhir dengan tidak adanya kesan yang mendalam.

yang dalam artian, alur cerita dengan mudahnya selesai tanpa intrik dan dengan mudah pula kita  mengikuti cerita. baik memang, tapi karena hal itu pula sulit untuk lebih peduli kepada karakter Creed 

Seandainya Caple berani 'berlari' dari formula Rocky lebih banyak dan menjadikan film ini miliknya sendiri, banyak kritikus meyakini film ini akan menjadi miliknya sendiri, mampu menampilkan cerita yang lebih menarik, alih-alih mengulang kembali sebuah film yang condong mendekati film klasik di era tahun 1976

ayoo berantem.. aku gak suka liat kalian damai..
Di atas dunia tinju yang dipenuhi dengan 'kemegahan' dengan keadaan yang sama dengan ayahnya yang terkenal, dan juga masuknya Tessa Thompson (Bianca Taylor) membuat drama difilm ini semakin menjadi-jadi dan seolah sulit untuk keluar dari lingkaran itu, untuk saya yang suka dengan 'keindahan' dalam Creed edisi pertama akan terasa sangat menurun intensitas cerita yang sangat mudah membuat bosan.. mirip sikap si dia yang suka ngilang pas lagi bosen.. bgst

tapiiiii.... sisi baiknya adalah, jika kelean-kelean belum sempat atau belum pernah menonton Creed edisi pertama, kelean akan mudah mengerti cerita dari film ini, karena dari awal film akan diceritakan kembali siapa Adonis Creed dan kenapa ia begitu terobsesi untuk mengalahkan Drago..

loe yang ngatain gue di perosotan kan?
Overall, untuk kelean-kelean yang bingung mau nonton film apa akhir pekan yang juga pas dengan awal bulan film ini bisa dijadikan pilihan untuk penghilang rasa bosan bekerja selama seminggu di akhir bulan.. 

Ciauuwww..



***

Posting Komentar

0 Komentar