Bagi kritikus, Thor 2013 adalah ‘tragedi’ karena memperkenalkan Loki sebagai antagonis utama pada franchise ini, pencampuran karakter villain yang bisa dikatakan ‘menumpuk’ menjadi alasan The Dark World mejadi awal mula petaka dalam buruk nya penilaian oleh para kritikus. Thor: The Dark World memungkinkan kita untuk menyaksikan penyalahgunaan Villain Christopher Eccleston sebagai Malekith. Dimana sosok Thor terlalu bersinar didalam perannya karena The Avengers dan Avengers: Age of Ultron seolah Chris Hemsworth berkata “ini film gue coeg, bukan film loe pade. Harus gue yang lebih terkenal” XD. Karena iya itu tadi, sosok Hemsworth selalu menjadi sales point di balik franchise Thor
Thor: Ragnarok sebelumya diragukan oleh para kritkus
karena akan mengulang derita sedih The Dark World karena bisa dilihat dari
synopsis sebelumnya bahwa akan ada banyak karakter musuh, mungkin ini akan
menjadi tren dalam Marvel Cinematic
Universe bahwa setiap karakter superhero akan dihadapkan dengan 2 – 3 villain.
Thor: Ragnarok menjawab keraguan itu, perpindahan
nahkoda dari sang Director Alan Taylor dan diberikan kepada Taika Waititi yang sebelumnya menggarap film yang ‘biasa’ saja
seperti Hunt for the Wilderpeople
(2016), Green Lantern (2011) hanya Moana
(2016) yang menggangkat nama Taika menjadi Director papan atas dalam belantika film Hollywood. Mungkin karena
Moana juga pihak Marvel yang tidak lain adalah ‘anak’ Walt Disney pun berani
menunjuk Taika untk berjudi mengembalikan Thor untuk kembali ke jalur yang
benar.
(c)google.image
Deretan actor papan atas Seperti Cate Blanchett (Hela) dengan status Aktris peraih Oscar ini,
mungkin menjadi tantangan untuk tokoh yang dia perankan dan ia mampu
menjalankan dengan sangat baik, Tom
Hiddleston (Loki) hmmm.. kalau ini tidak usah dipertanyakan lagi, karena ia
sudah memerankan sosok anti-villain dari Thor edisi pertama hingga ikut dalam
‘keluarga’ The Avenger, seperti biasa penokohan Loki selalu membuat para
penonton kebingungan “sebenarnya dia ini
jahat atau baik sih?” dan itu terserah anda mau menilai sang Loki sebagai
sosok jahat atau baik karena itu lah inti dari peran Loki di film ini,
benar-benar menjadi bumbu tambahan dalam ke-epic-kan
Ragnarok.
Terus tambahan jajaran cast seperti Jeff Goldblum sebagai Grandmaster yang
sedikit tidak mendapatkan waktu lebih dalam menampilkan intrik dalam cerita,
tapi tidak bisa dibilang sebagai tokoh ‘numpang lewat’, saya harus apresiasi
bahwa sang director mampu menampilkan para tokoh dengan ritme waktu yang tidak
terlalu banyak tapi mampu memadatkan isi cerita. Seperti Karl Urban (Executioner), Thessa
Thompson (Valkyrie) dan Benedict
Cumberbatch (Doctor Strange). Mereka mampu tampil yang ‘seadanya’ tapi
begitu ‘padat’ atau bisa dibilang bumbu penyedap.
(c)google.image
Dan jangan pernah lupa dengan Mark
Ruffalo (Hulk). entah kenapa, sosok Bruce Banner disini begitu polos dan
lugu sebelum menjadi sosok Si Hijau pastinya, kepolosannya itu sering
mengundang jokes yang menjadi warna sendiri didalam film ini dan jangan ditanya
ketika ia sudah berubah menjadi si Hijau, Hulk dengan gagah nya berani duel
satu lawan satu dengan monster api dan juga melawan monster Srigala raksasa.
Bisa dibilang Hulk menjadi tokoh side-kick dari sang tokoh utama Thor, walaupun
banyak beranggapan bahwa Hulk lebih kuat dari Thor itu sendiri, seperti dalam scene ketika Thor ingin menerbangkan
sebuah pesawat dengan hand-scan, pesawat
enggan untuk dihidupkan setelah Thor beberapa kali menyebutkan kata sandi.
Barulah Bruce Banner mencoba dan seketika voice
activation berhasil terbuka dengan kalimat sedikit menggelitik “welcome strangest Avengers”, yang seolah
menjelaskan Hulk-lah yang terkuat di avengers, dan juga Hulk disini seperti
menjadi harapan bagi kegalauan Thor. Bagaimana tidak, Thor ditangkap Surfur
-> mencari sang Odin di bumi -> Mjolnir di hancurkan oleh dewi kematian
-> Argard diserang -> Thor ditangkap serta dihianati oleh Valkyrie ->
rambut Thor dicukur XD -> menjadi petarung bagi Grandmaster. Complicated bukan?
(c)google.image
Dan ini akan menjadi battle of century, inilah pertarungan yang begitu saya nantikan dan
juga para fans tentunya ditahun ini, pertarungan bagian kedua dari anggota
Avengers terkuat Thor vs Hulk karena edisi pertama berakhir ‘remis’. Di sudut
biru, ‘mantan’ dewa petir yang baru saja habis cukur rambut di salon kenamaan
Argard : Thor, di sudut merah, ada si ‘Hijau’ yang hilang setelah kejadian Avengers : Age Of Ultron : Hulk. Dengan
penonton kelas satu di kursi VIP Grandmaster dan Loki!!
Well, film ini bukannya tidak ada
kekurangan. Mulai dari membingungkannya perkenalan sub-plot dari paruh kedua film, ini menyebabkan penonton menjadi
sulit mengikuti cerita. Dialog yang begitu cepat dalam mengarahkan adegan per
adegan menjadi penyebab banyak para penonton ‘awam’ hanya terpesona dengan scene yang ditampilkan dengan memukau
dan juga jokes-jokes. Bagi kalian para pecinta MCU khususnya yang sudah
mengikuti rekam jejak The Guardians Of
Galaxy Vol: 2, Dr. Strange maka akan banyak clue
untuk menuju film besar MCU selanjutnya yakni The Avengers : Infinity War.
Dan juga, jangan beranjak dari kursi anda ketika film
sudah selesai. Seperti biasa Marvel akan menampilkan post-credits untuk menjadi clue
tambahan.
Last but not least, film ini saya
sangat sangat sangatttt… rekomendasikan, saya merasa beruntung bisa menyaksikan
mega proyek Marvel yang sudah rilis di bisokop ini dihari pertama pemutaran dan
mendapatkan kesempatan di jam pertama pertunjukan XD.
Sedikit tambahan, ingat bulan depan tepatnya tanggal
17 November 2017 pesaing utama jagat Marvel yang tidak lain DC akan menayangkan
Justice League. Apa yang bisa DC
lakukan untuk menyerah balik Marvel dari proyek besar mereka tersebut? Patut kita tunggu!
1 Komentar
spoiler dak pak??
BalasHapus