Parapsikolog Elise Rainer (Lin Shaye) yang sudah pensiun sejak peristiwa mengerikan di Insidious: Chapter 3 kini berurusan kembali dengan kegelapan dan iblis jahat. Ia bersama Specs (Leigh Whannell) dan Tucker (Angus Sampson) pulang kembali ke kampung halamannya untuk menyelidiki gangguan supranatural dirumah yang pernah ditempati Elise saat muda dulu.
PLOT
Film sekuel terbaru dari serial Insidious ini sebagian besar mengambil setting tahun 2010, beberapa saat sebelum peristiwa di film Insidious pertama. The Last Key juga dipenuhi dengan kilas balik, dimulai dengan prolog pada era 1950-an dan menggambarkan masa kecil tak menyenangkan Elise.Elise, puteri seorang sipir penjara, yang saat itu duduk di kelas enam tinggal di sebuah rumah yang berderit di bawah bayang-bayang penjara New Mexico. Bakat paranormalnya yang baru menarik rasa ingin tahu adiknya yang nakal, Christian, dan ayahnya yang kasar, Gerald.
Ayahnya tidak mempercayai kemampuannya, sementara sang ibu mengatakan pada Elis dia hanya sedikit berbeda.
Pada adegan awal, Elise kemudian mendapati dirinya terperangkap di ruang bawah rumahnya pada malam hari. Ia mendapat isyarat untuk mengikuti suara seorang anak kecil agar membuka pintu merah misterius, yang ternyata punya konsekuensi tragis.
ciluk baa..! |
Klien barunya memiliki kemiripan yang mencolok dengan ayahnya bahkan gaya berjalannya. Elise hampir tidak menemukan kejadian aneh di rumah tersebut sampai berbagai penampakan mulai merangkak keluar.
Elise kemudian kembali ke kota bertemu dengan saudaranya dan kedua putrinya yang telah dewasa. Christian sempat marah dan menyalahkan Elise karena telah meninggalkannya saat berusia 16 tahun. Tak lama, keduanya pun memutuskan kembali ke rumah tua yang angker itu.
Salah satu yang menjadi daya tarik The Last Key adalah Lin Shaye yang memerankan Elise. Sebagai seorang aktris karakter veteran Shaye tahu betapa jarangnya memiliki peran seperti ini pada usia 74, dan dia menghayati perannya ke dalam setiap adegan.
Kalau di film-film sebelumnya kamu ditakuti oleh sosok iblis berwajah merah, atau Bride in Black, di film ini ada entitas baru,yaitu iblis Key Face (atau key Hand?) yang jadi antagonis utama. Seperti biasa hantu di flm-film barat punya penampilan seperti monster dengan wujud wajah yang mengerikan.
IMPRESSION
Penikmat film horor seperti saya pastinya sudah siap dengan jumpscare-jumpscare tak terduga, di film ini beberapa jumpscare nya cukup cerdas, dalam artian sutradara mengarahkan kita seolah-olah disini bakal ada jumpscare tapi ternyata enggak, hasilnya beneran dapet jumpscare karena gak ketebak.Meski menurut saya jumlah jumpscare film ini gak terlalu banyak, nuansa mencekam sepanjang film ini sukses bikin merinding.Hal ini saya rasa selain dari musik, tapi juga berkat bantuan setting rumah berhantu yang memang terlihat tidak nyaman untuk ditinggali.
liat ke belakang mbak! |
Boleh dibilang semua permeran memberikan akting yang sangat meyakinkan, dan berhasil membuat kita ikut merasakan horor yang dialami oleh mereka. Terutama di Paruh ketiga, ketika Elis terpaksa harus masuk ke dunia lain (the further) untuk menyelamatkan jiwa orang-orang yang ditahan oleh Iblis Keyface.
Sayangnya asal-usul Iblis keyface ini tidak dibahas lebih dalam, kesannya cuma iblis pemakan dendam dan kebencian manusia saja. Ada beberapa scene dari trailer yang tidak ada di film , salah satunya adalah scene penjara iblis yang membuat saya penasaran, namun malah dihilangkan. Mungkin karena tidak relevan sama cerita?
kenapa scene ini gak ada? |
0 Komentar