[REVIEW] JUSTICE LEAGUE


Sampai sekarang penggemar superhero terbagi oleh dua 'kubu', kubur pertama sudah jelas para pecinta superhero rekaan 'Mbah Stan lee' yang di angkat dari komik produksi MARVEL, dan kubu kedua adalah superhero dari komik Detective Comic (DC) rekaan Mbah Malcolm Wheeler. wait, jangan-jangan kalian pas baca yang terakhir baru tahu kalo DC kepanjangan dari Detective Comic? XD

kedua kubu ini selalu perang terbuka yang selalu beranggapan kalau superhero mereka adalah yang terbaik, so, siapa sih sebenarnya yang terbaik? kalau di lihat dari sisi sejarah DC yang pertama kali memperkenalkan superhero prosuksi mereka tepatnya tahun 1934. sedangkan musuh bebuyutannya Marvel lahir 5 tahun setelahnya, yakni tahun 1939. Jika menilik dari segi sejarah saya akui DC adalah yang pertama sedangkan Marvel hanyalah 'pelaku' plagiat yang meng-copy seluruh superhero buatan DC, maaf para pecinta Marvel tapi begitu lah fakta nya dan jujur saya pun adalah pecinta Marvel

dan fakta yang mencengangkan lagi adalah DC yang pertama kali menayangkan film superhero versi live tahun 1934


jadi kenapa Marvel lebih dikenal ketimbang DC? jawabannya adalah Marvel 'curi' start, Marvel dengan PD-nya menggaungkan suaranya keseluruh dunia dengan projek Marvel Cinematic Universe dengan diawali dengan Iron-Man (2008) yang bisa kita tahu menghadirkan post-credits setiap diakhir film untuk memberikan gambaran bahwa akan ada kelanjutan dari film selanjutnya.

bagaimana dengan DC?, mereka adem ayem seolah tidak akan terjadi apa-apa, dan ketika Marvel memuncaki box office dan meraih pendapatan yang luar biasa. DC pun mulai kelimpungan dan berusaha mengejar ketertinggalan, untuk diketahui bahwa perkenalan pertama projek DC Extended Universe diawali dengan Man Of Steel (2013) yang di nilai oleh para kritikus dunia sebagai langkah gagal untuk mengejar ketertinggalan bahkan Rotten Tomatoes memberikan nilai 'hanya' 55%. next, Batman Vs Superman? bagi kalian yang sudah menonton ini kalian pasti sudah bisa menilai, lebih parahnya Rotten Tomatoes memberikan nilai 25%!. Suicide Squad ? no comment! i'll just say SUCK!

tepat 2017, DC akhirnya mendapatkan cara jitu untuk menaikkan namanya dengan cara mentransfer salah satu penulis muda punya Marvel, Allan Heinberg dan lahirlah Wonder Woman yang di bintangi oleh Gal Gadot. hasilnya? sangat.. sangat.. memuaskan, dan ingat strategi DC ini hanya mengambil satu orang Marvel yang sengaja mereka 'bajak' untuk bergabung dengan mereka. bagaimana jika seorang Director yang biasa menangani film Marvel yang mereka bajak? 

yakk.. benar sekali, tepat 15 November 2017 kemarin projek besar itu lahir

   
Justice League

Projek pertama Joss Whedon setelah 'dibuang' oleh Marvel adalah Justice League. bersama Zack Snyder, Joss membuat film superhero DC masuk ke-era baru, lebih berwarna, full aksi, dan tak lupa unsur komedi yang begitu 'Marvel' banget. karena seperti diketahui, DC adalah komik versi kelam dan Marvel versi 'berwarna'.

ahhhh... memang Review film kali ini saya akan sedikit membandingkan antara DC dan Marvel, karena mau bagaimana lagi? karena jika kita menonton film dari kedua raksasa ini secara tidak langsung kita akan membandingkan keduanya. tapi tenang saya tak akan sepenuhnya berisi spoiler dari Justice League yang baru beberapa hari kemarin rilis dua hari lebih cepat ketimbang di Amerika.



Villain

musuh para Superhero disini adalah Steppenwolf yang di bintangai oleh Ciarán Hinds (Ghost Rider: Spirit Of Vengeance) yap.. benar sekali, ia pernah main di film produksinya Marvel haha.. XD, dengan dandanan ala monster bertanduk seperti dari Neraka persis tokoh yang ia pernah perankan di Ghost Rider sebagai raja iblis, tapi di film ini ia memerankan sosok Alien, Alien? iyaa Alien XD alien dari neraka mungkin. no offense yahh hehe..

yang menggangu saya di sini adalah, si 'alien' peran-nya begitu membosankan, full CGI dan memiliki banyak Parrademon atau pasukannya yang akan begitu merepotkan para superhero nanti. apa yang membosankan? sang alien ini lebih memilih melawan langsung para superhero dengan perang terbuka tanpa basa-basi, sehingga film ini begitu cepat dalam menampilkan penokohan. jika bisa di tilik lagi, sang Director seharusnya bisa menampilkan konflik internal di antara superhero dan sang alien, seperti memulai dengan konflik didalam grup superhero sendiri bahkan sang alien juga bisa menunjakan kekuatan psikis sehingga membuat grup 'pahlawan' ada keraguan untuk bisa menang atau tidak. kurangnya isi dari cerita ini menjadikan paruh ke-tiga film begitu intens akan ke-ngebut-an dalam penyampaian cerita. so, untuk yang menonton tolong jangan meleng kalau bisa jangan berkedip, biar paham akan maksud cerita XD

 Story

hmm.. seperti film superhero kebanyakan, cerita di film ini seperti yang sudah diketahui oleh kebanyakan orang. "kumpulan pahlawan yang berjuang melawan musuh kuat yang berniat menguasai dunia", that's it. 

emang loe pade mau ngarepin ape dari cerita tentang superhero?, batman gak sengaja tabrakan sama wonder woman saling marah terus jadian gitu? the flash cemburu dan nyuruh cyborg untuk nge-hajar batman supaya the flash bisa jadian sama wonder woman, yang akhirnya wonder woman lebih milih batman ketimbang the flash. yaiyalahhh.. batman kaya raya.

cerita di atas adalah salah satu plot dari Sinetron Cinematic Universe yang akan tayang 2050 di bioskop Indonesia!

membosankan? tidak juga. karena, ini film Zack Snyder versi Joss Whedon, kita akan disuguhkan aksi yang begitu mempesonakan mata, kualitas CGI yang wah, musik yang epik, dan karakter yang mumpuni. memang dari awal film di putar, film ini sangat terburu-buru dalam penyampaiannya karena durasi yang 'hanya' 120 menit tidak seperti film sebelumnya yang bisa lebih dari dua jam. sehingga cukup sulit untuk diikuti, kecuali anda tipe orang yang bisa fokus maka akan mudah mengikuti cerita di film ini.


Cast

Didalam film ini menampilkan beberapa karakter, yang menurut saya penokohannya seperti suatu keluarga, dimana Batman ibarat sang Ayah, Wonder Woman si  'emak' yang bijaksana, Aquaman si Kakak pertama. Cyborg si anak kedua misterius dan pendiam seolah tidak suka dengan ayahnya karena selalu meng-anak emas-kan Aquaman dan The Flash. terakhir The Flash, anak bungsu dari pasangan Batman dan Wonder Woman, yang selalu tampil tengil, konyol.
  • Wonder Woman
Wonder Woman di perankan oleh Gal Gadot yang juga memerankan di film sebelumnya, Wonder Woman di sini seperti menjadi pencegah problem internal dari 'keluarga' mereka, selalu tampil bijaksana, dan lebih berkepala dingin dalam memilih langkah untuk memecahkan suatu masalah. saya akui tokoh ini begitu memiliki isi dalam menyampaikan cerita, sehingga membuat cerita lebih berjalan lebih baik. good job mbak Gal.

  • Batman
diperankan oleh Ben Effleck, tokoh pahlawan yang mengumpulkan meta-human atau manusia yang memiliki kemampuan di luar nalar manusia untuk di ajak berkumpul, untuk apa? main gap!. yahh.. enggaklah.. haha XD. ia bermaksud untuk melindungi bumi dari musuh hebat dari luar bumi a.k.a Alien, karena awal kemunculan Superman di Man Of Steel yang mempengaruhi pemikiran sang 'ayah' bahwa manusia tidak sendiri, dan lagi-lagi diluar penokohan villain yang ditampilkan di dalam film ini, para superhero sukses menampilkan karakter mereka yang elegant. Batman is Excelent.

  • Cyborg dan The Flash
oke.. sekarang kita bahas dua 'kakak beradik' yang tampilkan begitu prima di film ini, Cyborg diperankan oleh Ray Fisher dan The Flash di perankan oleh Erza Miller. Cyborg disini berlakon sebagai manusia setengah robot yang entah kenapa bisa berubah menjadi sedemikian karena clue yang sedikit di tampilkan di film ini, mungkin DC akan menampilkan Spin-off untuk menceritakan detail tentang Cyborg ini, penampilan yang cukup sedikit menjadikan ia tidak begitu 'terasa' kehadirannya. The Flash?, ini lah menurut saya yang benar-benar menjadi bumbu penyedap dari penokohan di film Justice League, guyonan dan tingkah konyol nya begitu berisi sehingga begitu diharapkan aksinya di setiap scene, walaupun di film ini peran nya sedikit,  sama dengan cyborg. tapi penampilan nya begitu epik. diantara mereka bertiga saya lebih memilih mejadi The Flash dikarenakan super cepat dan bisa buat...... You Know What i Mean hehehe.. *bean face


overall, dari segi penyampaian cerita dan penokohan. saya berani mengambil kesimpulan bahwa film ini MARVEL banget. penuh warna, DC akhirnya berani mengambil keputusan yang tepat yakni film superhero yang pantas di tonton untuk semua umur, meninggalkan sisi 'dark'.

so, apakah film buatan DC ini bisa menggeser Thor: Ragnarok dari top Box Office yang bertahan lebih dari 4 minggu, dan juga menjadi titik awal kebangkitan DC terhadap Marvel yang pernah mereka raih di era 80-an.

last but not least, para Marvel mania? apakah mau pindah ke sisi 'gelap' DC atau tetap menjadi fans Marvel garis keras yang selalu beranggapan Marvel lebih baik dari DC

Which Side Are You?

#TeamMCU or #TeamDCEU





Posting Komentar

0 Komentar